Islam Sebagai Pengamalan

Trendilmu.com – Halo bertemu lagi dengan trendilmu.com salah satu situs penyedia informasi terbaik yang sangat layak dibaca. Pada kesempatan kali ini kita membahas artikel yang berjudul “Islam Sebagai Pengamalan” Mari kita simak penjelasan lengkap dibawah ini.

Islam sebagai pengajaran

Secara garis besar, ajaran dikelompokan ke dalam 3 aspek :
  1. Aqidah, yang berhubungan dengan masalah keimanan atau keyakinan
  2. Syariah, yang berhubungan dengan masalah hukum, baik ibadah maupun muamalah
  3. Akhlaq, yang berhubungan dengan masalah moral, etika, budi pekerti, sikap lahir/bathin.


Ketika aspek tersebut bisa dibedakan namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Aqidah harus diwujudkan dengan melaksanakan syariah dan bertindak sesuai akhlaq Islam. Syariah juga harus dilandasi oleh aqidah dan dilaksanakan sesuai akhlaq Islam. Kita tidak boleh hanya mementingkan salah satunya saja.

Secara ringkas kaitan antara ketiganya adalah :
AspekIlmu yang mempelajari ManifestasiAqidah, Ilmu Aqidah/Aqa'id        Iman Syariah Fiqh Islam Akhlaq Tasauf/, lmu Akhlaq    Ihsan[1]

Islam Sebagai Pengamalan

Jika ingin mempelajari islam dari sudut pengamalan maka kita tdak mempergunakan sejarah umat islam, tetapi harus dilihat secara utuh baik dari sumber ajaran dari pemahaman penganutnya dan juga dari realita kehidupan pemeluknya, jika islam dipelajari dari pengamalan maka dapat diungkap dari bentuk ibadah yang ada dalam ajaran islam. Ibadah dalam ajaran islam bisa dikelompokkan dalam 2 bagian: [2]
  1. Ibadah makhdoh : mencakup sholat, zakat, puas , haji
  2. Ibadah ghoiru makhdoh: menyangkut masalah-masalah muamalah


skusi, mmemberi perumpamaan, kunjungan ilmiah, korespondensi, hafalan, memberi pemahaman, memberikan pengalaman, mempermudah, dan mengembirakan. Arifin Muzain, membagi metode-metode pendidikan Islam menjadi 16 macam, yaitu: berfikir, induktif deduktif, praktik, jihad, situasional, kelompok, intruksional, cerita, bimbingan, dan penyuluhan, pemberian contoh dan teladan, diskusi, soal-jawab, imstal, khitbah, targhib dan tarhieb, dan acquistion selaf education, serta taubat dan ampunan.[3]

Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Ada bebrbagai pendapat atau versi tentang pemahaman Islamisasi Ilmu Pengetahuan, yaitu:
  1. Versi pertama beranggapan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan sekedar memberikan ayat-ayat yang sesuai dengan ilmu pengetahuan umum yang ada (ayatisasi).
  2. Kedua, mengatakan bahwa Islamisasi dilakukan dengan cara mengislamkan orangnya.
  3. Ketiga, Islamisasi yang berdasarkan filsafat Islam yang juga diterapkan di UIN Malang dengan mempelajari dasar metodologinya.
  4. keempat, memahami Islamisasi sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang beretika atau beradab.Dengan berbagai pandangan dan pemaknaan yang muncul secara beragam ini perlu kiranya untuk diungkap dan agar lebih dipahami apa yang dimaksud “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”.


Pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan ini secara jelas diterangkan oleh al-Attas, yaitu:

Pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam) dan dari belengu paham sekuler terhadap pemikiran dan bahasa Juga pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau jiwanya, sebab manusia dalam wujud fisiknya cenderung lupa terhadap hakikat dirinya yang sebenarnya, dan berbuat tidak adil terhadapnya. Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya yang tidak sekuat proses evolusi dan devolusi.[4]

Ini artinya dengan Islamisasi ilmu pengetahuan, umat Islam akan terbebaskan dari belengu hal-hal yang bertentangan dengan Islam, sehingga timbul keharmonian dan kedamaian dalam dirinya, sesuai dengan fitrahnya.

Untuk melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan tersebut, menurut al-Attas, perlu melibatkan dua proses yang saling berhubungan. Pertama ialah melakukan proses pemisahan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci yang membentuk kebudayaan dan peradaban Barat, dan kedua, memasukan elemen-elemen Islam dan konsep-konsep kunci ke dalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan.Jelasnya, “ilmu hendaknya diserapkan dengan unsur-unsur dan konsep utama Islam setelah unsur-unsur dan konsep pokok dikeluarkan dari setiap ranting. [5]
Islam Sebagai Pengamalan
Islam


[1] Rosnani Hashim, , Gagasan Islamisasi Kontemporer: Sejarah, Perkembangan dan Arah Tujuan, dalam Islamia: Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam (INSIST: Jakarta, Thn II No.6/ Juli-September 2005) hlm.35
[3] Baca drmiftahulhudauin.multiply.com/journal/item/13 tgl 07/03/2011
[4] Osman Bakar, Tauhid dan Sains (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994), 233
[5] M. Zainuddin, Filsafat Ilmu: Persfektif Pemikian Islam (Malang: Bayu Media, 2003), hlm. 160


Nah begitulah pembahasan artikel kali ini tentang “Islam Sebagai Pengamalan”. Semoga Bermanfaat

0 Response to "Islam Sebagai Pengamalan"

Post a Comment

Iklan Bawah Artikel