Pengertian dan Langkah-Langkah Konseling

Trendilmu.com – Baiklah pada kesempatan kali ini trendilmu.com akan membagikan sebuah konsep konseling, yakni pengertian konseling, langkah-langkah konseling dan tipe-tipekonseling.
Pengertian dan Langkah-Langkah Konseling
ilustrasi

Pengertian konseling

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan satu step yang tidak boleh ditinggalkan bidan dalam asuhan kebidanan khususnya pelayanan keluarga berencana. Konseling kontrasepsi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga akseptor dapat menentukan sendiri pilihan kontrasepsi yang akan digunakannya (Estiwidani, 2010).

Konseling sering pula disebut “penyuluhan”, dalam perkembangan yang terakhir di Indonesia sudah tidak terlalu sering diperdebatkan maknanya secara konseptual dan teoritis. Konseling merupakan upaya bantuan sehingga individu manemukan jalannya sendiri, atau individu menemukan jawab sesuatu, atas upaya dalam konseling, kesamaan persepsi akan makna yang terkandung dalam istilah konseling (Mappiare, 2011).

Interaksi yang efektif antara pengguna dan penyedia layanan adalah interaksi yang dapat membuat klien merasa puas dengan pilihan metode kontrasepsi mereka dan dengan bagaimana mereka diperlakukan, dan pulang dengan pengetahuan yang cukup untuk dapat menggunakan metode secara aman dan efektif. Konseling yang baik mendorong komunikasi terbuka yang berujung pada pemilihan kontrasepsi (Mappiare, 2011).

Tujuan umum dilakukannya konseling adalah agar tercapai peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi. Dari penelitian-penelitianyang pernah diadakan, seseorang yang memilih sendiri cara kontrasepsi yang akan digunakannya untuk jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan konseling pada pelayanan keluarga berencana (Sulistyawati, 2012).

Mendidik individu dan pasangan mengenai ragam metode yang tersedia serta memberikan informasi tentang keamanan dan cara pemakaian metode-metode tertentu merupakan bagian penting setiap program KB. Aktifitas informasi, edukasi, dan komunikasi (IEK) ditingkat lokal, termasuk konseling berperan penting dalam keberhasilan suatu program dan sangat berkaitan dengan penyediaan pilihan metode-metode yang sesuai (WHO, 2008).

Pada konseling minat ibu dalam pemakaian kontrasepsi implant, petugas kesehatan dapat menggunakan alat-alat bantu seperti poster, buku-buku kecil ataupun tontonan tentang kontrasepsi implant tersebut. Hal ini dilakukan supaya ibu mudah memahami tentang kontrasepsi implant. Selain itu, penyampaian konseling juga bisa dilakukan dengan wawancara dan umpan balik dengan ibu (Sulistyawati, 2012).

Langkah-langkah konseling KB (SATU TUJU)

Menurut Prawiroharjo (2011) dalam memberikan konseling, khususnya bagi calon klien KB baru, hendaknya dapat diterapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuiakan diri dengan kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah satu dibandingkan pada langkah yang lainnya. Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai berikut:

1)        SA : Sapa dan salam kepada pasien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun merasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat di perolehnya.


2)        T:   Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta mmmkeadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tanyakan kontrasepsi yang di inginkan klien. Berikan perhatian kepada klien mmmapa yang disampaikan klien sesuai dengan kata-kata, gerak Perlihatkan bahwa kita memahami dengan itu kita dapat membantunya.

3)        U:   Uraikan kepada klien mengenai pilihannya ioadan beritahu apa mmmpilihan reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulan klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ,serta jelaskan pula jenis-jenis kontrasepsi  lain yang ada. Juga jelaskan alternatif kontrasepsi lain.

4)        TU : Bantulah klien untuk menentukan pilihan. Bantulah  klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukan keinginan dan mengajukan pertanyaan. Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien mempertimbangkan kriteria dan keinginan klien  mmmterhadap setiap kontrasepsi. Tanyakan juga apakah pasangannya makan memberikan dukungan dengan pilihan tersebut.

5)        J:  Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya. Setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika diperlukan, perlihatkan alat/obat kontrasepsinya. Jelaskan bagaimana alat/obat kontrasepsi tersebut digunakandan bagaimana cara penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan petugs enjawab secara jelas dan terbuka. Berilah penjelasan juga tentang mamfaat ganda metode  kontrasepsi. Misalnya kondom yang dapat mencegah Infeksi Menuluar Seksual (IMS). Cek pengetahuan klien tentang penggunaan kontrasepsi.

6)        U :Perlunya dilakukannya kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah   perjanjian kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.

Tipe-tipe konseling.

Menurut Mappiare (2011) tipe konseling dapat dibedakan:
1) Konseling krisis
Krisis dapat diartikan sebagai suatu keadaan disorganisasi dimana orang mengalami frustasi dalam upaya mencapai tujuan penting hidupnya atau mengalami gangguan dalam perjalanan hidup dan hal itu ditanggapinya dengan stres. Situasi-situasi yang demikian itu sering memerlukan respon-respon khusus dari konselor guna membantu pasien yang tak berdaya.

2) Konseling fasilitatif
Proses membantu klien menjadikan jelas permasalahannya, selanjutnya bantuan dalam pemahaman dan penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi masalah dan akhirnya melaksanakan semua itu atas tangguang jawab sendiri. Konseling tipe ini kerap diistilahkan remedial, seakan-akan seseorang disembuhkan akibat mempunyai tingkah laku salah atau yang tak dikehendaki. Konseling remedial ini sering ditafsirkan sebagai usaha membantu individu agar maju dari  satu tahap yang kurang sempurna ke suatu tahap yang bermamfaat atau sempurna.

3) Konseling preventif
Konseling preventif berbeda dari tipe lainnya, dalam hal ini terutama bersifat programatis bagaimana program yang diperuntukkan bagi konselor khusus. Konseling demikian dapat meliputi, misalnya program pendidikan seks di sekolah dasar dengan niat mencegah kecemasan masa yang akan datang mengenai seksualitas dan hubungan antar dua jenis kelamin

4) Konseling developmental
Konseling developmental merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang dijalankan dalam seluruh jangka kehidupan individu. Tipe konseling ini memfokus pada  klien untuk mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dalam berbagai tahab kehidupan mereka.

Pustaka
Estiwidani. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.                   
Mappiare, A (2011)Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: PT. Grafindo.
Sulistyawati, A. (2012)Pelayanan Keluarga Berencana,Jakarta: Salemba Medika.

WHO (2008) Tujuan Dilakukan Konseling [internet], Tersedia dalam: Http://www.google.com (dikutip tanggal 30 Maret 2008).

0 Response to "Pengertian dan Langkah-Langkah Konseling"

Post a Comment

Iklan Bawah Artikel