Cara Memilih Alat peraga Media Penyuluhan

Baiklah pada kesempatan kali ini trendilmu.com akan membagikan Cara Memilih Alat peraga Media Penyuluhan, yuk kita simak berikut ini.

Cara Memilih Alat peraga Media Penyuluhan
Leaflet
Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

baca juga Macam Jenis Media Penyuluhan

a. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat, konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/penataran, dan penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan.

b. Persiapan penggunaan alat peraga
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar:

a. Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran-ukuran yang tepat. Akan tetapi, alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain:
  • Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb.
  • Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain.
  •  Sampel yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan lain-lain.

b. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat dan lain-lain. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

c. Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dan lain-lain.

Poster
Poster merupakan sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau foto. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.

Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lainlain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di fotocopy.

Gambar optik, seperti foto, slide, film, dan lain-lain.

Foto
Sebagai bahan untuk alat peraga, foto digunakan dalam bentuk:

a) Album, merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album foto yang berisi
kegiatan-kegiatan pada suatu desa untuk merubah kebiasaan BAB-nya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.

b) Dokumentasi lepasan, yaitu foto-foto yang berdiri sendiri dan tidak
disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan
atau titik perhatian. Foto ini digunakan biasanya untuk bahan brosur,
leaflet, dan lain-lain.

Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup efektif, karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali, dibahas lebih mendalam. Slide sangat menarik terutama bagi kelompok anak sekolah, karena alat ini lebih “trendi” dibanding dengan gambar, leaflet, dan lain-lain.

Film
Film merupakan media yang bersifat menghibur, tapi dapat disisipi dengan pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar, dan kolosal.

Himbauan dalam pesan
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain, atau pesan itu untuk menghimbau khalayak sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan kita.

a. Himbauan Rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional. Contoh pesan: “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tidak bertindak karena keraguan.

b. Himbauan Emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lenih didasarkan pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Bebara hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan imbauan emosional sering lebih berhasil disbandingdengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh: “Diare penyakit berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi. Cegahlah dengan stop BAB Sembarangan”. Kombinasikan dalam poster hubungan gagasan dengan unsur visual dan nonverbal, misal dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan “Lindungi anak Anda”.

c. Himbauan Ketakutan
Penggunaan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan imbauan semacam ini, tetapi sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan semacam ini akan lebih efektif.


0 Response to "Cara Memilih Alat peraga Media Penyuluhan"

Post a Comment

Iklan Bawah Artikel