Riwayat Hidup dan Pendidikan Al Farabi
Trendilmu.com – Halo bertemu lagi dengan trendilmu.com salah satu situs penyedia informasi terbaik yang sangat layak dibaca. Pada kesempatan kali ini kita membahas artikel yang berjudul “Riwayat HIdup dan Pendidikan Al Farabi” Mari kita simak penjelasan lengkap dibawah ini.
Riwayat Hidup Al-Farabi
AL-Farabi nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkan ibn Auzalagh. Dikalangan orang-orang latin abad tengah, Al-Farabi lebih dikenal dengan Abu Nashr. Ia lahir di Wasy, distrik Farab (sekarang dikenal dengan kota Atrar), Tukistan pada 257 H (870 M). Ayahnya seorang jendral berkebangsaan Persia dan ibunya berkebangsaan Turki.[1]
Beliau adalah seorang Tabib yang kenamaan, seorang ahli ilmu pasti dan seorang filsuf yang ulung. Ia juga terkenal sebagai ahli dalam bahasa Arab, Parsi, Suria, dan Turki. Beliau melebihi Al-Kindi baik memberi penjelasan dan tafsir umum maupun dalam menerjemahkan dan menyusun kembali dari sisi kitab-kitab filsafat Yunani. Dengan demikian maka beliau dianggap sebagai yang paling terpelejar dan tajam diantara para komentator karya Aristoteles. Karangan beliau tidak kurang dari 128 kitab. Kemudian beliau wafat pada usia 80 tahun tepat 337 H (950 M).[2]
Riwayat HIdup dan Pendidikan Al Farabi |
Pendidikan Al-Farabi
Sejak kecilnya, Al-Farabi suka belajar dan ia mempunyai kecakapan luar biasa dalam lapangan bahasa. Bahasa-bahasa yang dikuasainya antara lain ialah bahasa-bahasa Iran, Turkestan, Arab, dan Kurdistan. Setelah besar, Al-Farabi meninggalkan negerinya untuk menuju kota Bagdad, pusat pemerintahan dan ilmu pengetahuan pada masanya untuk belajar antara lain pada Abu Bisyr bin Mattius. Selama berada di Bagdad ia memusatkan perhatiannya kepada ilmu logika.[3]
Pada waktu pertama datang di Bagdad, ia hanya dapat menguasai sedikit bahasa Arab. Disana Al-Farabi dapat belajar ilmu nahwu dengan Abu Bakar As-Saraj sebagai imbalan pelajaran ilmu logika yang diberikan oleh Al-Farabi kepadanya. Maka pendidikan dasar Al-Farabi adalah keagamaan dan bahasa. Dalam bidang agama Al-Farabi mempelajari Fiqih, Hadits dan Tafsir al-Qur’an, sedangkan dalam bidang kebahasaan yaitu bahasa Arab, Turki dan Parsi.
Setelah Al-Farabi berkumim di kota Bagdad selama 20 tahun ia tertarik oleh pusat kebudayaan di Aleppo. Disana beliau berjumpa dengan orang-orang brilian dan para sarjana, istana Saif Al-Daulah berkumpul para penyair ahli bahasa, filosof, dan sarjana-sarjana kenamaan lainnya. Meski ada simpati kuat kearahan dari istana tersebut namun cultural yang ada di dalamnya. Mereka berdiskusi dan berdebat, sepakat atau berbeda pendapat tanpa mencari keuntungan dalam menimba ilmu pengetahuan. Dari istana Al-Farabi tinggal dan merupakan orang pertama dan terkemuka sebagai sarjana dan pencari kebenaran.[4]
[1] M. Syarif, Para Filosof Muslim, (Bandung : Mizan, 1993).
[2] Dedi supriayadi, pengantar filsafat islam konsep,filsuf, dan ajarannya, ( Bandung: CV. Putaka setia, 2010),130.
[3] Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, hlm. 39-40
[4] Dedi supriyadi, pengantar filsafat islam, (Bandung: cv,pustaka setia, november 2009), hal.70-71
Nah begitulah pembahasan artikel kali ini tentang “Riwayat HIdup dan Pendidikan Al Farabi”. Semoga Bermanfaat
0 Response to "Riwayat Hidup dan Pendidikan Al Farabi"
Post a Comment