Riwayat Hidup Imam Al Ghazali Ringkas
Trendilmu.com – Halo bertemu lagi dengan trendilmu.com salah satu situs penyedia informasi terbaik yang sangat layak dibaca. Pada kesempatan kali ini kita membahas artikel yang berjudul “Riwayat Hidup Imam Al GhazaliRingkas” Mari kita simak penjelasan lengkap dibawah ini.
Nama lengkap dari Imam al-Ghazali adalah Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, versi lain menyebutkan adalah Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad (bukan Muhammad) al-Ghazali.Imam al-Ghazali lahir di kampung kecil Ghazalah, desa Thus, provinsi Khurasan, wilayah Persia (sekarang kota Meshed, Iran) pada tahun 450 H atau 1058 M di bawah pemerintahan Bani Saljuq-Abbasiyah .
Al-Ghazali tetap tinggal di kota kelahirannya Thus bersama adik dan ayah angkatnya al-Rizkani sampai dengan umur dua puluh tahun. Al-Ghazali belajar mengenai ilmu-ilmu agama secara mendalam kepada al-Rizkani, lebih dari itu dia juga secara tekun mempelajari tasawwuf kepada Yussuf an-Nassaj. Kemudian al-Ghazali melanjutkan pendidikan ke sekolah yang memberikan beasiswa kepada murid-muridnya di Jurjan untuk mempelajari bahasa Arab dan Persia pada tahun 479 H. Di Jurjan dia belajar secara khusus tasawwuf kepada kepada Imam Abu Nasr al-Isma'ili, dan ulama-ulama Jurjan di masa itu. Setelah dari Jurjan, ia kembali lagi ke Thus selama tiga tahun .
Selanjutnya ia pergi ke Naisabur (Nishapur) dan masuk madrasah Nizamiyah berguru kepada ulama terkenal di kala itu Imam Haramain al-Juwaini yang menjadi guru besar di madrasah Nizamiyah Naisabur. Al-Ghazali mempelajari teologi, fiqh, ushul fiqh, filsafat, logika, dan ilmu-ilmu alam di madrasah tersebut. Karena kecerdasannya dia sering menggantikan al-Juwaini mengajar dikala al-Juwaini berhalangan. Selain itu karena kemasyhuran namanya dia sering mengikuti dialog dan seminar di kerajaan Abbasiyah atas undangan perdana menteri Nizamul Mulk.
Karir akademik Imam al-Ghazali tidak hanya berhenti sampai disitu, setelah Imam Haramain wafat, oleh perdana menteri Nizamul Mulk dia diangkat sebagai kepala Madrasah Nizhamiyah untuk mengisi jabatan yang kosong setelah meninggalnya Imam Haramain. Padahal waktu itu umur Imam al-Ghazali baru 28 tahun, namun kecakapannya mampu menarik perhatian seorang perdana menteri. Hal itu terjadi pada tahun 484 H.
Setelah lima tahun menjabat sebagai kepala madrasah Nizhamiyah, di tengah-tengah puncak kejayaannya, Imam al-Ghazali mengalami guncangan batin yang mempertanyakan eksistensi dirinya dan kebenaran jalan hidup yang dia lalui. Lalu dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan berniat melaksanakan ibadah haji. kemudia sesudah itu dia melakukan khalwat di Jami’ Umawiy di masjid Damaskus dan tenggelam dalam ibadah, kemudian pergi ke Bait al-Maqdis untuk berziarah ke makam-makam shuhada dan tempat bersejarah lainnya. Setelah itu beliau pergi ke Mesir dan menetap di Iskandariyah, hal itu terjadi pada tahun 488 H.
Setelah sekitar sepuluh tahun berkhalwat, pada tahun 1105 M, al-Ghazali kembali ke Baghdad dan mengajar di madrasah Nizhamiyah lagi, namun tidak seperti dulu yang mengajar ilmu fiqh dan ushul fiqh, kali ini dia mengajar pelajaran tasawwuf. Mengenai kedatangannya kembali ke Baghdad dan kembali mengajar, Imam al-Ghazali pernah berkomentar:
“Dan aku sekarang meskipun aku bekerja lagi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, tetapi tidaklah itu boleh dinamakan “kembali”, karena kembali itu adalah berarti melanjutkan kerja lama. Karena di masa lalu itu, aku menyebarkan ilmu adalah didorong oleh keinginan mencari nama, dan untuk itu aku berdakwah dengan ucapan dan amal perbuatan. Memang demikianlah tujuan dan niatku di kala itu. Adapun sekarang sangatlah berbeda sekali, aku berdakwah dan menyebarkan ilmu adalah untuk melawan hawa nafsu dan menghapuskan rasa megah diri serta kesombongan. Inilah sekarang maksud dan tujuanku, semoga Allah mengetahui niatku ini”.
Setelah beberapa tahun mengajar di Baghdad, Imam al-Ghazali kembali ke kotanya Thus karena kecintaannya kepada keluarga. Di Thus, al-Ghazali mendirikan sebuah halaqah yang khusus mempelajari fiqh dan tasawwuf. Imam al-Ghazali terus mengajar di halaqahnya hingga wafatnya tahun 505 H atau 1111 M.
Nah begitulah pembahasan artikel kali ini tentang “Riwayat Hidup Imam Al Ghazali Ringkas”. Semoga Bermanfaat
0 Response to "Riwayat Hidup Imam Al Ghazali Ringkas"
Post a Comment