Pengertian, Perbedaan, dan Segi Mukjizat Al-Quran

      Trendilmu.com – Halo bertemu lagi dengan trendilmu.com salah satu situs penyedia informasi terbaik yang sangat layak dibaca. Pada kesempatan kali ini kita membahas artikel yang berjudul Pengertian, Perbedaan, dan Segi Mukjizat Al-Qur'anMari kita simak penjelasan lengkap dibawah ini.

 
Pengertian, Perbedaan, dan Segi Mukjizat Al-Qur'an
Al-quran

      Pengertian I’jaz(mu’jizat) Al-quran

Kata i’jaz diambil dari kata kerja a’jaza-ya’jizu-i’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Lebih jauh Al-Qaththan mendefinisikan I’jaz dengan, “Memperlihatkan kebenaran Nabi SAW. Atas pengakuan kerasulannya, dengan cara membuktikan kelemahan orang Arab dan generasi sesudahnya untuk menandingi kemukjizatan Al-Qur'an.”Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mujizat. Tambahan ta’ marbhuthah pada akhir kata itu mengandung makna mubalighah (superlatif). Mukjizat didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang yang mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya sebagai tantangan bagi orang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, tetapi tidak melayani tantangan itu.[1]
Mu’jizat secara etimologis (bahasa) berarti melemahkan, sedangkan menurut terminology (istilah) mukjizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan. I’jaz al-Quran bersifat melemahkan atau manusia lemah untuk mendatangkan sesamanya, sebab mukjizat berupa hal yang bertentangan dengan adat, keluar dari batas-batas faktor yang telah diketahui. I’jazul Quran (kemu’jizatan Al-Quran) artinya “menetapkan kelemahan manusia baik secara berpisah-pisah maupun berkelompok, untuk bisa mendatangkan sesamanya”.
Dan yang dimaksud dengan kemu’jizatan Al-Quran bukan berarti melemahkan manusia dengan pengertian melemahkan yang sebenarnya, artinya memberi pengertian kepada mereka denga kelemahannya untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Quran, karena hal itu telah dimaklumi oleh setiap orang yang berakal, tetapi maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa kitab ini hak, dan Rasul yang membawanya adalah Rasul yang benar. Begitu pula semua mu’jizat nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad, di mana manusia lemah untuk menandinginya.[2]
Adapun mukjizat ini bisa dikatakan mukjizat apa bila telah memenuhi syarat sebagai-berikut:
Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain Allah.
a.       Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam
b.      Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seorang yang mengaku membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya.
c.       Terjadi bertepatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding menggunakan mukjizat tersebut.
d.      Tidak ada seorang yang mampu menandingi mukjizat tersebut.

   Perbedaan antara Mukjizat Al-Quran dengan Mukjizat lain

Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al-Quran dengan mukjizat para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain :
a.       Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai dengan berlalunya zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa menyaksikan mukjizat tersebut. Sementara Al-Quran adalah mukjizat yang terjaga, abadi dan berkelanjutan. Karenanya hingga hari ini masih banyak temuan-temuan tentang mukjizat Al-Quran.
b.      mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada penakjuban pandangan, sementara mukjizat Al-Quran mengarah pada pembukaan hati dan penundukan akal, karena itu daya pengaruhnya lama dan bertahan. Sementara mukjizat pandangan kadang begitu mudah terlupakan.
c.       Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak bersesuain, karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian atau membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah SWT. Contoh : menghidupkan orang mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan langsung dengan isi kitab Taurat dan Injil. Sementara Al-Quran benar-benar mukjizat yang bersesuaian dan menguatkan isi risalah kenabian.

        Segi-Segi Kemukjizatan Al-Quran

Sebenarnya segi-segi kemukjizatan al-Quran ini sangat banyak, akan tetapi dalam uraian ini kami hanya membagi menjadi empat segi yaitu:[3]
1.      Segi Gaya Bahasa
Al-Quran mempunyai gaya bahasa yang khas yang tidak dapat ditiru para sastrawan arab sekalipun, karena susunan yang indah yang berlainan dengan setiap susunan kata yang ada dalam bahasa Arab. Ia mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak kepada fenomena yang dapat dirasakan sehingga didalamnya dapat dirasakan adanya ruh dinamika. Adapun huruf tidak lain hanyalah symbol makna-makna, sementara lafadz memiliki petunjuk-petunjuk etimologis yang berkaitan dengan makna makna tersebut, hingga di dalam batin seseorang bisa merasakan dapat dirasakan adanya sesuatu yang bergerak didalam imajinasi dan perasaan.
2.      Segi susunan kalimat atau uslub
Al-Qur’an muncul dengan uslub yang begitu baik dan indah, di dalam uslub tersebut terkandung nilai-nilai istimewa dan tidak akan pernah ada pada ucapan manusia yang menyamai isi yang ada di dalam al-Qur’an Nabi Muhammad SAW pernah membuka kesempatan untuk bertanding melawan al-Qur’an, dan terbukti semua sastrawan tidak mampu mereka kebingungan.
Beberapa keistimewaan  uslub Al-Qur’an:
a.    Kelembutan secara lafal yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya.
b.    Keserasian Al-Qur’an baik untuk awam maupun kaum cendikiawan dalam arti bahwa semua orang dapat merasakan keindahan dan keagungan Al-Qur’an.
c.    Sesuai dengan akal dan perasaan, dimana Al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati, serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus.
d.   Keindahan sajian Al-Qur’an serta susunan bahasannya seolah-olah merupakan suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan serta perhatian.
Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraka ragam dalam bentuknya, dalam arti bahwa suatu makna diungkapkan dalam beberapa lafal dan susunan yang bermacam-macam semuanya indah dan halus.



Nah begitulah pembahasan artikel kali ini tentang Pengertian, Perbedaan, dan Segi Mukjizat Al-Qur'an. Semoga Bermanfaat


[1] Manna’ Khalil al_Qattan, Studi Ilmu Qur’an ( terjamahan dariمباحث في علوم القرآن ), Litera Antar Nusa dan Pustaka Ilmiyah, IKAPI Yogyakarta, cetakan V 1998 hal. 371
[2] M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Quran, Misan Bandung, cetakan V April 1999, hal. 24
[3] Manna’ Khalil al_Qattan, ulumul qur’an, Litera Antar Nusa dan Pustaka Ilmiyah, IKAPI Yogyakarta, cetakan V 1998 hal. 375

auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

0 Response to "Pengertian, Perbedaan, dan Segi Mukjizat Al-Quran"

Post a Comment

Iklan Bawah Artikel