Pengertian, Fungsi dan Asal usul Vitamin A
Trendilmu.com - Pada Kesempatan kali ini trendilmu.com kembali hadir untuk membahas Pengertian vitamin A, fungsi vitamin A, dan Asal usulvitamin A. untuk penjelasannya silahkan simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Vitamin A
Pengertian Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak san disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (esensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI, 2009).
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat di perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan penyakit infeksi lain) (Puspitorini, 2008).
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata (Gsianturi, 2004).
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan precursor / provitamin A / karotenoid mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol (Suhardjo, 2002).
Fungsi Vitamin A
- Berhubungan dengan proses melihat yaitu sebagai retinene atau retinal, yang merupakan bagian dari pigmen penglihatan, yang peka terhadap cahaya.
- Menjaga kesehatan jaringan epitel agar dapat berfungsi dengan baik
- Berperan dalam proses penyempurnaan gigi, khususnya dalam pembentukan sel-sel epitel email
- Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh
- Ikut berperan serta dalam pertumbuhan badan
- Ikut berperan dalam proses reproduksi. Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat, untuk pertumbuhan janin dan untuk persiapan menyusui (Hendra, 2006).
Salah satu fungsi vitamin A adalah memelihara kesehatan jaringan epitel, termasuk kulit dan selaput-selaput yang melapisi semua saluran yang terbuka keluar badan dan kelenjar-kelenjar serta saluran-salurannya. Jaringan-jaringan epitel tersebut dapat mengalami keratinisasi (timbul lapisan tanduk) bila terjadi kekurangan vitamin A (Clara, 2007).
Asal Usul Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang agak stabil terhadap suhu tinggi dan tidak hilang dengan proses perebusan. Oleh karena itu, cara memasak biasa tidak mempengaruhi keadaan vitamin A dalam suatu bahan makanan (Pudjiadi, 2003).
Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani, pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) vitamin A. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (didalam lemaknya) dan mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning didalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan (Suhardjo, 2002).
Sumber karotin : sayur-mayur berwarna merah, kuning dan hijau seperti wortel, tomat, ubi kuning, jagung kuning, bayam, sayur dan daun-daunan. Buah : pepaya, mangga dan jeruk (Hendra, 2006).
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Bahan makanan yang mengandung banyak vitamin A antara lain : hati, lemak hewani, telur, susu, metega dan keju. Sedangkan yang mengandung banyak provitamin A antara lain sayuran berdaun, wortel, pepaya dan minyak kelapa sawit (Pudjiadi, 2003).
Vitamin A penting untuk fungsi kekebalan, penglihatan, reproduksi dan komunikasi antar sel dalam tubuh si Kecil. Vitamin A juga mendukung pertumbuhan dan pembentukan sel, memiliki peran yang tidak boleh diabaikan dalam pembentukan dan pemeliharaan jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya. Ketika masih berada dalam kandungan, bayi mendapatkan pasokan vitamin A dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, vitamin A dari ibu diberikan kepada bayi melalui ASI. ASI merupakan sumber vitamin A yang utama di lingkungan yang sering dijumpai kekurangan vitamin A.
Jika dalam suatu populasi gizi baik tidak ditemukan kekurangan vitamin A, dapat dikatakan bahwa kandungan vitamin A dalam ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan pertama. Bayi-bayi yang mendapatkan ASI lebih sedikit dapat mengalami Xeroftalmia diartikan sebagai “mata kering”, yaitu akibat kekurangan vitamin A.
Baca juga tentang Dampak Kekurangan Vitamin ADan Cara Mencegahnya
Pustaka
Depkes, RI. (2009). Definisi Vitamin A. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
Suhardjo. (2002). Berbagi Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.
Puspito, R. (2008). Pentingnya Vitamin A Terhadap Tubuh. Jakarta.
Gsianturi. (2004). Konsep Dasar Vitamin A. Jakarta.
Hendra. (2006). Dasar-dasar Vitamin A. Jakarta.
Pudjiadi, S. (2003). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru.
0 Response to "Pengertian, Fungsi dan Asal usul Vitamin A"
Post a Comment