Akibat dan Penanganan Perubahan Psikologis Pada Ibu hamil

Trendilmu.com – pada kesempatan kali ini trendilmu.com akan membahas Akibat dan Penanganan Perubahan Psikologis Pada Ibuhamil. Sebelum membahas lebih lanjut adakalanya anda membaca dulu Fisiologi kehamilan normal dan Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester 1-3.

ilustrasi(merdeka.com)

Akibat Dari Perubahan Psikologi  Masa Kehamilan

Pada awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan kehamilannnya dan berusaha untuk menginformasikan kehamilan tersebut. Hal ini di sebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu jelas atau sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bervariasi terhadap ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil (Susanti, 2009).

Selain itu, ibu hamil cendrung mengalami ambivalen yang didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan.Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa bahwa ini tidak nyata dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah di rencanakan atau di idamkan (Kusmiati, 2010).

Awal kehamilan pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri dan janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri ibu, calon ibu juga mulai berkeinginan untuk menghentikan rutinitasnya, yang penuh tuntunan sosial dan tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa beban. Banyak waktu yang di habiskan untuk tidur.             

Penanganan Perubahan Psikologi Masa Kehamilan

Menurut Maulana (2009), Faktor psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari stres dan depresi serta gangguan mental. Untuk menghindari stres, ibu hamil bisa mencoba beberapa tips seperti Olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga selama kehamilan bukan saja membuat badan sehat, tetapi juga membuat jiwa ibu menjadi sehat.

Komunikasi dan perasaan sendiri membuat ibu sulit untuk menghadapi kesulitan dan kesedihan. Binalah hubungan emosional yang baik dengan pasangan, keluarga dan teman. Komunikasi atau hubungan emosional yang baik akan membantu ibu untuk menghadapi kesulitan dan kesedihan.

Ibu hamil dperlukan Istirahat yang nyaman, berbaringlah pada satu sisi (sisi kiri dianjurkan) dikamar yang sepi, dengarkan musik lembut, bayangkan diri ditempat yang disukai. Selain itu, bicarakan perasaan dan keluhan ibu kepada dokter. Jangan pernah ragu dan malu untuk menyampaikan perasaan dan keluhan kepada dokter. Berusahalah untuk menjadikan hari-hari yang indah selama kehamilan dan akan memberi pengalaman indah yang tidak terlupakan untuk ibu dan pasangan. 

Selain itu, Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan saat–saat yang sulit. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya. Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal (Bobak, 2009).


Pustaka
Bobak, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Kusmiyati, Y. (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan, Cetakan Pertama. mmmmYogyakarta: Fitramaya.
Maulana, M (2009) Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan, Garailmu: Yogjakarta.
Susanti, N. (2008). Psikologi Kehamilan. Jakarta: EGC.

0 Response to "Akibat dan Penanganan Perubahan Psikologis Pada Ibu hamil"

Post a Comment

Iklan Bawah Artikel