Metode Kontrasepsi

Baiklah pada kesempatan kali ini trendilmu.comakan membagikan ilmu tentang metode kontrasepsi, metode kontrasepsi terbagi yakni metode non hormonal dan metode non hormonal, simak penjelasan berikut ini.

Metode non hormonal

Metode ini bekerja dengan cara menghalangi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur ketika melakukan hubungan seksual (merintangi pembuahan)diantaranya:

Kondom
Kondom (pria dan wanita) adalah metode yang mengumpulkan air mani dan sperma di dalam kantung kondom dan mencegahnya memasuki saluran reproduksi wanita. Kondom pria harus dipakai setelah ereksi dan sebelum alat kelamin pria penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh bagian penis yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di ujung untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas setelah ejakulasi. Keuntungan, dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah PMS (Penyakit Menular Seksual), infeksi GO (gonorrhea), klamidia.  Kerugian, kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan benar, alergi lateks pada orang yang sensitif (Dini, 2013).

Spermisida
Agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Keuntungan tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat mencegah PMS Bakterial.Kerugiannya angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus), hanya efektif 1-2 jam(Dini, 2013).

Diafragma
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma diletakkan posterior (belakang) dari simfisis pubis(persendian yang dibentuk oleh dua tulang kemaluan yang saling bertemu) sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama.Keuntungan, dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS.Kerugian,angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan(Dini, 2013).

Cervical Cap
Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam.Keuntungan,dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS.Kerugian,angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan(Dini, 2013).

Operasi (Sterilisasi)
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas,  yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami  istri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.  Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomiyaitu tindakan pengikatan dan pemotongan  saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar(Dini, 2013).

Metode IUD atau AKDR
IUD adalah alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim, yang menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi(Dini, 2013).
Metode Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal

Metode Hormonal

Suntik KB
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.Jenis Kontrassepsi Suntikan:
Suntikan 1 bulan, berisi Estrogen dan Progesteron,untuk wanita yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI). Contohnya : cyclofem.
Suntikan 3 bulan , berisi Progesteron saja. Contohnya : depoprovera,
depogeston.
Keuntungannya yaitu:Efektifitasnya tinggi.Cara pemberiannya sederhana.Cukup aman.Kesuburan dapat kembali.Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui untuk KB suntik 3 bulan (Ridwanaz, 2012).

Susuk/implan
Susuk/implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit atau implant adalah kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit.Cara Kerjadengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Keuntungannya adalah tidak menekan produksi ASI.Praktis, efektif.Tidak ada faktor lupa. Masa pakai panjang.Membantu mencegah anaemia. Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan. Dan dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen. Kekurangannya adalahImplant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih. Petugas kesehatan harus dilatih khusus. Implant mahal. Implant sering mengubah pola haid (Ridwanaz, 2012).

Kontrasepsi oral/pil kb
Pengertian
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Hidayati, 2009). Selain itu, menurut Maritalia (2012) Pil KB merupakan alat kontrasepsi berbentuk pil yang berisi sintetis  hormon estrogen dan progesteron.

Jenis-jenis pil KB
Pil KB memiliki dua macam tipe yakni tipe kombinasi dan tipe progestin. Kedua macam pil ini tersedia dalam paket untuk 21 atau 28 hari. Yang membedakan antara keduanya adalah komposisinya. Tipe yang pertama komposisinya terdiri dari hormon estrogen dan progesteron. Keduanya dilansir oleh webmd.com efektif untuk mencegah kehamilan. Pil KB kombinasi ini lebih pendek, ringan, dan hanya akan menimbulkan sedikit rasa nyeri. Selain itu, pil ini mengurangi nyeri atau pusing pada saat menstruasi. Kelebihan yang lain adalah pil ini dapat membantu meluruhkan tumor endometriosis atau kista melalui pendarahan (Primayastuti,2013).

Kelebihan selanjutnya dari pil kombinasi hormon estrogen dan progesteron ini adalah dapat menurunkan resiko kanker ovarium dan kanker rahim, penyakit panggul, dan meningkatkan kepadatan tulang sebelum menopause. Namun efek samping dari pil ini adalah meningkatkan resiko serangan jantung, timbulnya jerawat, stroke, hingga penggumpalan darah (Primayastuti,2013).

Tipe pil KB yang kedua adalah pil KB progestin dimana hanya Ibu-ibu yang menyusui dan memiliki resiko penyakit penggumpalah darahh saja yang disarankan oleh dokter mengonsumsi pil ini. Tindakan ini diambil karena ditakutkan estrogen akan memperparah penyakitnya.

Untuk Ibu yang sedang menyusui, webmd.com melansir bahwa konsumsi pil ini dimaksudkan untuk lebih melindungi Ibu karena pada saat menyusui tingkat kesuburan Ibu sangat rendah (Primayastuti,2013).

Cara kerja
Cara kerja pil KB yaitu mencegah terjadinya ovulasi, Perubahan dalam mortilits tuba, Perubahan dalam fungsi corpus luteum, Perubahan lendir seviks, yang mengganggu mortilitas atau daya hidup spermatozoa, dan Perubahan dalam endometrium sehingga implantasi ovum yang telah dibuahin tidak mungkin terjadi (Meilani dkk, 2010)

Kelebihan
Reversibel (kesuburan dapat pulih 100%) dan angka waktu pulihnya kesuburan sangat cepat, meredakan dismenorea dan menorhagi, siklus haid menjadi teratur dan mengurangi resiko anemia, mengurangi resiko terjadinya kista ovarium(indung telur), kanker endometrium(lapisan terdalam pada rahim) dan penyakit radang panggul, kelainan jinak payudara, dan kehamilan etopik, tidak mengganggu hubungan seksual, mudah dihentikan setiap saat, dapat digunakan pada semua usia (remaja sampai menopause), dapat digunakan pada jangka waktu yang lama (Meilani dkk, 2010)
Keterbatasan

Pil harus diminum setiap hari, dapat mengurangi produksi ASI (Air Susu Ibu) karena terdapat hormon estrogen, Kenaikan metabolisme sehingga sebagian akseptor akan menjadi lebih gemuk, Dapat meningkatkan tekanan darah dan tidak mencegah IMS (infeksi manular seksual)(Meilani dkk, 2010).

Waktu penggunaan
Pil KB sebaiknya dikonsumsi pada saat haid (kapan pun) untuk menyakini perempuan tersebuit tidak hamil dengan memilih plasebo sesuai hari keberapa haid pada saat pertama meminumnya. Jika digunkan segera setelah haid maka akseptor dimotivasi untuk menggunakan barier lain selam 7 hari atau tidak melakyukan hubungan seksual sampai dengan pil habis.

Jika tidak pada saat haid perlu ditanyakan riwayat hubungan seksual (jika tidak tidak berhubungan atau menggunakan kontrasepsi lainseperti pil bisa diberikan), dengan catatan ibu menggunakan  atau tidak berhubungan seksual sampai mentruasi datang. Selain itu, jika tidak pada saat haid dan ibu melakukan melakukan hubungan seksual aktif maka disarankan untuk menggunakan menstruasi berikutnya. Bagi orang hamil dapat dipakai setelah melahirkan yaitu setelah 6 bulan  ibu memberikan ASI Eksklusif (Hidayati, 2009).


Nah begitulah penjelasan tentang Metode Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal semoga bermanfaat.
auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

1 Response to "Metode Kontrasepsi"

  1. artikel yang menarik, ditunggu artikel lainnya om :)
    dapatkan rahasia sukses dengan menjual air di http://peluangbisniskangenwater.blogspot.com

    ReplyDelete

Iklan Bawah Artikel