Jenis-Jenis dan Tahapan Tidur

Jenis-Jenis Tidur

Pada kali ini kita membahas tentang tidur lagi, yakni jenis-jenis tidur. Dalam proses tidur sering dibahas tentang tidur REM dan tidur NREM, sebenarnya apa itu REM dan NREM, mari kita bahas sama-sama.


Pada hakekatnya tidur dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu tidur dengan gerakan bola mata cepat (Rapid Eye Movement-REM), dan tidur dengan gerakan bola mata lambat (Non-Rapid Eye Movement-NREM).

Anda juga perlu mengetahui Pengertian, Fungsi dan Tujuan Tidur

Tidur REM
jenis jenis tidurTidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial. Hal tersebut berarti tidur REM ini sifatnya nyenyak sekali, namun fisiknya yaitu gerakan gerakan bola matanya bersifat sangat aktif. Tidur REM ditandai dengan mimpi, otot-otot kendor, tekanan darah bertambah, gerakan mata cepat (mata cenderung bergerak bolal-balik), sekresi lambung meningkat, ereksi penis pada laki-laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan jangtung, dan pernapasan tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu dan metabolism meningkat.
Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur REM, maka akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
a.       Cenderung hiperaktif
b.      Kurang dapat mengendalikan diri dan emosi (emosinya labil)
c.       Nafsu makan bertambah
d.      Bingung dan curiga

Tidur NREM
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur NREM gelombang otak lebih lambat dibandingakn pada orang yang sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur NREM antara lain: mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernapasan turun, metabolism turun, dan gerakan bola mata lambat.
Tidur NREM memiliki empat tahap yang masing-masing tahap ditandai dengan pola perubahan aktivitas gelombang otak. Keempat tahap tersebut yaitu:
Artikel juga terkait dengan Hooaammm…. Ternyata dapat menular
a.       Tahap I
Merupakan tahap transisi di mana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Pada tahap I ini ditandai dengan seseorang merasa kabur dan rileks seluruh otot menjadi lemas, kelopak mata menutup mata, kedua bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan, kecepatan jantung dan pernapasan menurun secara jelas, pada EEG terlihat terjadi penurunan voltasi gelombang-gelombang alfa. Seseorang yang tidur pada tahap I ini dapat dibangunkan dengan mudah.

b.      Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun. Tahap II ini ditandai dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu tubuh menurun, tonus otot perlahan-lahan berkurang, serta kecepatan jantung dan pernapasan turun dengan jelas. Pada EEG timbul gelombang beta yang berfungsi 14-18 siklus/detik. Gelombang-gelombang ini disebut dengan gelombang tidur. Tahap II ini berlangsung sekitar 10-15 menit.

c.       Tahap III
Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh. Kecepatan jantung, pernapasan, dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi system saraf parasimpatis. Pada EEG memperlihatkan perubahan gelombang beta menjadi 1-2 siklus/detik. Seseorang yang tidur pada tahap III ini sulit dibangunkan.

d.      Tahap IV
Tahap IV merupakan tahap tidur dimana seseorang berada dalam keadaan rileks, jarang bergerak karena keadaan fisik yang sudah lemah lunglai, dan sulit dibangunkan. Pada EKG, tampak hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan frekuensi 1-2 siklus/detik. Denyut jantung dan pernapasan menurun sekitar20-30%. Pada tahap ini dapat terjadi mimpi. Selaun itu, tahap ini dapat memulihkan keadaan tubuh.

Selain keempat tahap tersebut, sebenarnya ada satu tahap lagi yakni tahap V, tahap kelima ini merupakan tidur Rem dimana setelah tahap IV seseorang masuk ke tahap V. hal tersebut ditandai dengan kembali bergeraknya kedua bola mata yang berkecepatan lebih tinggi-tinggi dari tahap sebelumnya. Tahap V ini berlangsung sekitar 1o menit, dapat pula terjadi mimpi.
Selama tidur malam sekitar 7-8 jam, seseorang mengalami REM dan NREM bergantian sekitar 4-6 kali. Adapun siklus tidur tersebut seperti terlihat di gambar

Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur NREM, maka akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
a.       Menarik diri, apatis, dan respons menurun
b.      Merasa tidak enak badan
c.       Ekspresi wajah kunyu
d.      Malas berbicara
e.       Kantuk yang berlebihan

Sedangkan apabila seseorang kehilangan tidur kedua-duanya, yakni tidur NREM dan REM, maka akan menunjukkan manifetasi sebagai berikut:
a.       Kemampuan memberikan keputusan dan pertimbangan menurun
b.      Tidak mampu untuk berkonsentrasi (kurang perhatian)
c.       Terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual, dan pusing
d.      Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
e.       Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi penglihatan atau pendegaran.

Begitu saja pembahasan tidur REM dan NREM, mudah-mudahan artikel diatas menjadi pencerah bagi kita semua.

Baca tentangartikel menarik kesehatan lainnya disini


1 Response to "Jenis-Jenis dan Tahapan Tidur"

Iklan Bawah Artikel